Selasa, 28 Juli 2015

Jalan Rusak Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan, Sumatera Utara


Bapak Bupati Yang Terhormat, siapa yang harus bertanggung jawab atas perbaikan (tepatnya pengaspalan) jalan lintas kecamatan sei kepayang kabupaten asahan, yang menghubungkan kota tanjung balai dengan kabupaten labuhan batu utara ?

Saat ini ada 3 kecamatan hasil pemekaran dari kecamatan sei kepayang, yaitu:
1. Kec. Sei Kepayang Barat      (berbatasan dengan kota tanjung balai),
2. Kec. Sei Kepayang Timur,
3. Kec. Sei Kepayang (berbatasan dengan kabupaten labuhan batu utara). Ketiganya masuk daerah kabupaten asahan.

Seharusnya lebih di perhatikan. Daerah ini bukan hanya sekedar desa terpencil. Tapi sudah KECAMATAN  dan jalan poros. Jalan penghubung satu - satunya buat masyarakat untuk menuju kota tanjung balai. Bertahun tahun tidak ada pengaspalan jalan yang di lakukan.

Setahu saya pemerintah pasti memberikan anggaran ke setiap desa. Lalu ke mana dana tersebut sampai detik ini jalan tetap seperti itu. Hancur lebur di kala musim hujan dan penuh abu kalau musim kemarau.
Dari sekian berita yang saya baca selalu di permasalahkan karena ada mobil truk PT yang lewat setiap harinya.

Ingat asal bapak bupati tegas dan bertindak cepat pasti semua akan berjalan dengan baik. Bukan sibuk dengan kehidupan duniawi yang tidak ada puasnya.

Seingat saya, sejak saya sekolah di SD sampai saat ini dan sampai ayah dan nenek saya meninggal pun belum sempat menikmati perbaikan jalan di kecamatan Sei Kepayang ini. Setiap harinya mencari nafkah melewati jalan yang tak layak lagi di sebut jalan. Karena hancur lebur karna hujan. Dari rumah berpakaian rapi sampai ujung titi tanjung balai penuh dengan lumpur. Apa ada terpikir kan oleh orang - orang yang sudah menikmati uang yang bukan haknya.

Ketika saya melewati jalan saat rusak dan becek  menetes air mata.menaruh kesal dan kecewa. Dimana hati nurani para pejabat pejabat ini. Ketika ingin menduduki pangkat yang tinggi. Lalu datang dengan mobil mewahnya dan membutuhkan suara terbanyak dari kecamatan ini. Dengan iming iming jalan akan di perbaiki. Masyarakat mana yang tidak memilih dia kalau janjinya akan memperbaiki jalan. Apa dia tidak berpikir dia dapat posisi itu masih ada janji kepada masyarakat kalau jalan ini akan segera di perbaiki. Terlalu besar harapan kami.

Tolong perhatikan dan segera perbaiki jalan ini..
1. Apakah kondisi jalan yang rusak ini adalah kondisi yang paling pantas diterima masyarakat sei kepayang ?
2. Kapan jalan sei kepayang (lintas antara kota tanjung balai dengan kabupaten labuhan batu utara) bisa di aspal (diperbaiki) ?

Mohon maaf jika ini terlalu kasar. Tapi ini bukan postingan untuk pertama kali nya. Selalu di angkap sekedar bacaan tapi tidak ada tanggapan sekalipun. Sudah beberapa kali saya mencari info di mana tempat pemimpin mendengar suara masyarakat. Tapi saya mewakilkan semuanya tolong jalan segera di perbaiki.

Ketika terlalu Muluk dalan Memilih JODOH

Assalamualaikum kaum hawa. Di saat umur semakin meranjak dewasa tidak salah kalau wanita menginginkan jodoh terbaik menghampirinya. Walaupun hati mengatakan siap untuk menikah tapi ketika di pertemukan dengan lelaki yang tidak kita harapkan  kesiapan hati ingin menikah pun hilang seketika.

Terkadang rasa iri melanda di benakku. Kenapa tidak seberuntung mereka yang dengan cepatnya di pertemukan dengan jodohnya.

Mengapa jodoh tak kunjung menyapa kamu? Salah satunya mungkin disebabkan karena kriteria jodoh kamu terlalu muluk. Kamu ingin jodoh yang mapan, ganteng/cantik, berpangkat, keturunan baik-baik dan beriman. Keinginan semacam itu sah-sah saja, tapi jika hal tersebut dijadikan syarat untuk jodoh kamu maka kamu seperti mengikat badanmu dengan tali tambang. Tak bisa bergerak apalagi jalan, alias telah mempersulit diri sendiri.

Itulah sebabnya Rasulullah mengatakan jika kita tidak dapat memperoleh semuanya, maka pilihlah yang agamanya paling baik. Hal itu berarti mungkin saja jodoh kamu orang yang miskin, tidak berpangkat, bukan keturunan orang baik, akan tetapi kamu perlu menerimanya asalkan memiliki agama/akhlaq yang baik. Jangan kamu menginginkan kesempurnaan dari orang lain, sedangkan diri kamu tidaklah sempurna.

Asma binti Umamah adalah salah satu muslimah yang tidak muluk kriteria calon suaminya. Padahal ia seorang perempuan Arab yang sangat jelita. Kecantikannya tersohor ke seluruh negeri. Selain cantik, Asma seorang perempuan terpelajar yang sangat cerdas. Asma sosok perempuan idaman setiap lelaki. Namun, hingga usianya terus beranjak dewasa, tak ada satu pun lelaki yang dia terima lamarannya.

Suatu ketika, Khalifah Adillah bin Marwan mengutus seseorang untuk meminang Asma lewat orangtuanya. Khalifah itu hendak menikahkan anak semata wayangnya yang sudah lama mengincar Asma. Mendapat pinangan dari seorang Khalifah, ternyata tidak membuat Asma gembira, tapi justru dia kembali menolak pinangan itu. Sampai beberapa kali pinangan diberikan, Asma tetap menolaknya. Awalnya, orangtua Asma bingung apa yang diinginkan oleh anak perempuannya itu.

Asma hanya berkata dengan penuh keyakinan, “Allah akan memberikan jodoh yang baik dan terbaik untukku.”

Asma selalu memanjatkan doa dan bertahajud kepada Allah agar didatangkan jodoh yang baik dan terbaik baginya. Pada suatu hari, Asma kedatangan sahabat lamanya, Abu Hurairah. Asma mengenal Abu Hurairah sebagai orang yang sangat saleh dan berbudi. Begitu pun orangtua Asma mengenal Abu Hurairah sebagai sahabat Asma sejak kecil. Sebenarnya Abu Hurairah tak sengaja berkunjung ke rumah Asma. Saat itu dia sedang membeli barang dagangan untuk dijual kembali di kotanya.

Namun, pada pertemuan itu, Abu Hurairah malah bercerita tentang keadaannya sekarang. “Istriku meninggal karena sakit dan aku memiliki seorang anak perempuan yang salihah berusia 3 tahun.”

Mendengar cerita itu, Asma berkata, “Jika kau menginzinkan, aku akan membantumu mengasuh putrimu”.

“Maksudmu?“, Abu Hurairah terkejut dengan ucapan Sahabatnya.

“Sudah lama aku berdoa kepada Allah untuk dipertemukan dengan jodohku yang terbaik, entah mengapa ketika aku bertemu denganmu dan mendengar ceritamu, aku jadi yakin ini jawaban atas doaku “.

Tentu saja Abu Hurairah yang juga mengenal baik Asma, menyambut tawaran itu dengan bahagia. Demikian juga orangtua Asma, Mereka berbahagia. Namun Pernikahan Asma menjadi pergunjingan di kalangan masyarakat, banyak yang mencibir karena menganggap Asma yang cerdas bertindak gegabah dalam menentukan jodohnya.

Asma menolak anak Khalifah, tetapi malah menikah dengan seorang duda beranak satu. Namun, Asma tidak peduli dengan gunjingan itu, begitu pun orangtuanya. Sebagai seorang perempuan, dia pun mendapatkan hak untuk memilih jodohnya. Orangtua Asma justru merasa bahagia. Anak perempuannya menikah dengan seorang lelaki yang saleh dan taat beribadah serta berbudi luhur, sedangkan anak Khalifah belum tentu mampu memimpin keluarga yang diridhai Allah. (pm)

Twitter: @paramuda
Di kutip dari bersama dakwah.