Kamis, 22 Januari 2015

Perjuangan anak pulau sumatera dari kampung inggris ke jogyakarta

hampir empat hari di camp kampung inggris baru tersadar ingin mencari pekerjaan di jogyakarta. sibuk ke sana kemari mencari info perjalanan dari pare ke jogyakarta.

Mbak..kalau mau ke jogyakarta naik apa yaa.
"Oh naik bus aja mbak,dari sini ke kediri turun 0stasiun jombang dulu.
"Kira kira berapa jam mbak dari jombang ke jogyakarta
" Sekitar 7 atau 8 jam.tapi tergantung bus nya sih mbak.
Akhirnya bus rukun jaya berhenti di halte dan kami menaiki bus tersebut.
Sepanjang perjalanan menanyakan perjalanan ke jogyakarta itu gimana.
Alhamdulillah rezeki anak sholeh dapet bus yang sudah di pesankan bus dari pare tadi.
"Mas ini bus ke jogyakarta kah??tanya saya ke supir bus
"Iya mbak,jogyakarta dimana nyA
"Di jombor mas.
"Iyaa naik mbak pilih bangkunya sendiri.

Duduk lah dibangku bagian tengah ternyata kami tidak punya uang cash di dompet. Lagi lagi kami dapat pertolongan dari mas penumpang juga. Duduk di sebelah kami dengan meminjam kan uang nya buat sementara. Omaiigattt kami sangat malu sekali.ckck

Sepanjang perjalanan kami punya kenalan baru asli jawa yg ramah tamah tanpa sadar sudah sampai di ngawi tempat makan bus EKA.

Tiba di jogyakarta pukul 19.00 wib dan temu ramah dengan keluarga teman aku. Besok nya kami menikmati kota jogyakarta.
Taman lampion jogyakarta,malioboro,mal city jogja dll.

Nah...inilah cerita pengalaman ku. Sampai bertemu di ceritaku selanjutnya.

Jumat, 09 Januari 2015

Duduk,jendela kereta dan ceritaku

Mengarah kan diri ke arah yang lebih baik..

Perjalanan yang singkat ini menghantarkan sedikit cerita.
Aku terus terdiam
Dan memandangi kaca jendela kereta api yang aku merasa nyaman saat ini.
Memandang ke kiri dan ke kanan
Banyak pepohonan, sawah dan rumput bergoyang lainnya.
Di basahi indah akan turunnya hujan.
Semakin ku pandangi
Semakin banyak rasa terpendam di dada ini.
Yang selalu di tutupi dengan rasa terpaku.  tanpa ada satu orang pun yang mengerti akan hal ini.

Aku tidak pernah menuntut dan  mengharapkan apa yang ku alami akan susahnya aku mengahadapi proses kehidupan ku ini.
Setidaknya aku selalu bersyukur dan percaya.
Apa yang kulakukan saat ini, kerja keras ku akan ku nikmati di hari tuaku nanti.

Seberkas harapan besar ingin membahagiakan kedua orangtua ku.

Rabu, 07 Januari 2015

Ibarat Bintang Tanpa Sinar

Sahabat itu terasa indah kalau kita saling mendukung dan menikmati yang di berikan kuasa.

Dan saat ini aku bersyukur masih banyak teman ku yang peduli denganku. Aku tidak tahu ini cobaan atau musibah denganku.Karna aku pikir rezeki itu sudah di atur oleh kuasa. Kita cuma bisa berdoa dan berusaha.

Sekarang sahabatku semua sudah menikmati dunia pekerjaan mereka. Sedangkan aku masih terdiam dan terpaku terus dan tiada henti buat berdoa dan berusaha. Iri melihat orang berhasil itu wajar supaya aku termotivasi untuk masa depanku yang lebih baik lagi. Ibarat bintang di langit. Begitu banyak bintang menghiasi malam hanya satu bintanglah yg tidak mampu memancarkan sinarnya. Begitu juga dengan aku,dari sahabat" tersayang ku hanya aku yg saat ini belum mampu memancarkan sinarku.

Terkadang aku mengeluh tapi percuma. Berkeluh kesah tidak akan mempermudah jalan ku ke depannya. Akhirnya aku memutuskan setiap langkah yang ku pilih harus meminta anugrah dan ridho dari ilahi serta kedua orang tuaku.

Semua hanya demi kedua orang tuaku.