Kamis, 30 Januari 2014

Anatomi dan fisiologi payudara

1. ANATOMI PAYUDARA

Bagian - bagian payudara terdiri dari :
1. Pabrik ASI (alveoli)
    a. Berbentuk seperti buah anggur
    b. Dindingnya terdiri dari sel - sel yang memproduksi ASI jika     dirangsang oleh hormon prolaktin.

2. Saluran ASI (duktus lactiferous)
     Berfungsi untuk menyalurkan ASI dari pabrik ke gudang.

3. Gudang ASI (sinus lactiferous)
    Tempat penyimpanan ASI yang terletak di bawah kalang payudara     (areol).

4. Otot polos ( myopithel)
    a. Otot yang mengelilingi pabrik ASI
    b. Jika di rangsang oleh hormon oksitoksin maka otot yang melingkari pabrik ASI  akan mengerut dan menyemprotkan ASI di dalamnya.
    c. Selanjutnya ASI  akan mengalir ke saluran payudara dan berakhir di gudang ASI

2. FISIOLOGI PAYUDARA

     selama masa kehamilan, hormon estrogen dan progesteron menginduksi perkembangan alveoli dan duktus lactiferous di dalam payudara, serta merangsang produksi kolostrum. Produksi ASI  tidak berlangsung sampai masa sesudah kelahiran bayi ketika kadar hormon estrogen menurun. Penurunan kadar estrogen ini memungkinkan naiknya kadar prolaktin dan produksi ASI. produksi prolaktin yang berkesinambungan di sebabkan oleh menyusunya bayi pada payudara ibu.

     Pelepasan ASI  berada di bawah kendali neuro - endokrin. Rangsangan sentuhan pada payudara ( bayi menghisap) akan merangsang produksi oksitoksin yang menyebabkan kontraksi sel - sel myoepithel. Proses ini di sebut sebagai "refleks prolaktin" atau milk production refleks ini tidak dipengaruhi oleh keadaan emosi ibu. Nantinya, reflek ini dapat di hambat oleh keadaan emosi ibu bila merasakan nyeri.

     Hisapan bayi memicu pelepasan ASI  dari alveolus mamae melalui duktus ke sinus lactiferous. Hisapan merangsang produksi oksitoksin oleh kelenjar hypofisis posterior. Oksitosin memasuki darah dan menyebabkan kontraksi sel - sel khusus.( sel -sel myoepithel) yang mengelilingi alveolus mamae dan duktus lactiferous. Kontraksi sel - sel khusus ini mendorong ASI keluar dari alveoli melalui ductus lactiferous menuju sinus lactiferous,tempat ASI akan di simpan. Pada saat bayi menghisap, ASI di dalam sinus tertekan keluar, kemulut bayi. Gerakan ASI dari sinus ini di namakan let down reflect atau pelepasan. Pelepasan dapat terjadi bila ibu mendengar bayi menangis atau sekedar memikirkan tentang bayinya.

    Pelepasan penting sekali bagi pemberian ASI yang baik. Tanpa pelepasan, bayi menghisap terus menerus, tetapi hanya memperoleh sebagian ASI yang tersedia dan tersimpan didalam payudara. Bila pelepasan gagal terjadi berulang kali dan payudara berulang kali tidak dikosongkan pada waktu pemberian ASI refleks ini akan berhenti berfungsi dan laktasi akan berhenti.

    Cairan pertama yang diperoleh bayi dari ibunya sesudah dilahirkan adalah kolostrum yaitu mengandung campuran yang kaya akan protein, mineral, dan antibodi, dari pada ASI yang telah "matur". ASI mulai ada kira - kira pada hari ke 3 atau hari ke 4 setelah kelahiran bayi dan kolostrum akan berubah ,menjadi ASI yamg matur kira - kira 15 hari sesudah bayi lahir. Bila ibu menyusui sesudah bayi lahir dan bayi diperbolehkan sering menyusu maka proses produksi ASI akan meningkat.

Sumber

Sulistyawati,A. (2009). Asuhan kebidanan pada ibu nifas, Yogyakarta : KDT




   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar